Perbedaan Mesin CNC Milling dan Manual
Mesin Milling Konvensional
sumber gambar: indiamart.com
Sistem operasi untuk menggerakan cutter dan meja pada mesin ini harus dibantu oleh manusia (operator) sehingga cukup memakan waktu. Untuk proses miling tetap menggunakan mesin tapi operator harus memperhatikan kerja mesin dengan teliti agar hasil milling tidak berantakan.
Sedangkan untuk mesin CNC Milling proses penggerakan cutter dan meja potongnya ini dijalankan oleh sistem komputer. CNC itu sendiri kepanjangan dari Computer Numerical Control, berarti segala proses pengerjaan diatur dan dikerjakan menggunakan program komputer yang sudah terintegrasi dengan komputer.
Dalam mengoperasikan mesin CNC milling ini hanya dibutuhkan 1 orang operator untuk menjalankannya dengan cara memasukan program NC menggunakan software khusus yang telah terpasang, setelah itu mesin akan bekerja secara otomatis.
Hasil pengerjaan mesin CNC biasanya lebih rapih dan lebih akurat dibandingkan mesin CNC milling yang masih menggunakan sistem manual.
Jika dilihat dari segi keamanan kerja, tentunya kedua mesin ini beresiko menimbulkan kecelakaan tapi mesin CNC milling lebih minim menimbulkan kecelakaan karena tidak tidak melibatkan banyak tangan (operator) dalam sistem pengerjaannya.
Komponen Utama Mesin Milling (Frais)
Berikut komponen utama pada mesin milling, diantaranya :
Frame atau rangka merupakan struktur utama penyangga mesin milling sekaligus untuk membantu memberikan ketegaran dan stabilitas. Umumnya dilengkapi oleh alas dan kolom yang bisa dilepas.
Spindle atau poros bisa dikatakan sebagai jantung pada mesin milling CNC. Umumnya terdiri atas tapered section dan unit pemutar. Batang poros adalah tempat alat yang dipasang melalui tool holder atau dudukan alat. Sebuah mesin yang memiliki level transmisi berbeda dipakai untuk memutar spindle atau poros.
Biasanya mesin milling CNC mempunyai sumbu X-Y-Z untuk sumbu rotasi tambahan. Hal tersebut dapat diprogram memakai G-Code pada pengontrol CNC.
Itulah komponen utama pada mesin milling (frais). Jika Anda sedang mencari jasa pembuat spare part mesin CNC atau pembuatan mesin milling terbaik yang presisi; pilih Sentra Teknika Prima sebagai partner Anda. Konsultasikan kebutuhan spare part custom mesin yang Anda inginkan kepada Kami di Sentra Teknika Prima.
K3 dalam Mengoperasikan Mesin Milling
Apapun sistem operasi pada mesin CNC yang digunakan, faktor keselamatan atau K3 (Kesehatana dan Keselamatan Kerja) tetap harus diperhatikan. Apa saja faktor K3 yang harus diperhatikan ketika menjalankan Mesin Milling ? Berikut ini ulasannya :
Ketika mesin milling bekerja biasanya serpihan atau lempengan akan terlempar. Supaya lempengan tersebut tidak mengenai mata maka operator diwajibkan untuk menggunakan kacamata bening yang tebal.
Supaya tangan tidak tergores serpihan ketika mesin sedang dioperasikan, maka operator wajib menggunakan sarung tangan.
Lingkungan di sekitar mesin sangat rawan material jatuh. Supaya melindungi kaki dari material besar yang jatuh maka diwajibkan untuk menggunakan sepatu safety. Bagian ujung sepatu safety terbuat dari besi khusus sehingga dapat menahan beban berat yang menimpa kaki.
Operator diharuskan untuk menjaga jarak atau jangan terlalu dekata ketika mesin milling sedang beroperasi. Setiap industri tentunya sudah memiliki maksimal jarak aman untuk operator ketika sedang mengoperasikan suatu mesin industri.
Jika saat ini Anda sedang mencari mesin industri seperti milling, boring, drilling yang dioperasikan menggunakan program komputer atau Mesin CNC maka Anda sedang berada di tempat yang tepat, karena Testindo menjual Mesin CNC untuk pengerjaan material yang berukuran besar sehingga dapat menghemat waktu produksi.
Berikut ini penampakan mesin CNC yang dijual oleh PT Testindo
Selain itu, Testindo juga menyediakan layanan Special Purpose Machine (Customized) yaitu jasa pembuatan mesin industri yang bisa dicustom sesuai dengan kebutuhan industri Anda.
Informasi pemesanan dan konsultasi silakan hubungi kami di nomor Telepon: (021) 29563045, Whatsapp: 0813 9929 1909, Email: [email protected]
Program Milling CNC Manual
%PDF-1.4 %äüöß 2 0 obj <> stream xœí\K‹,;rÞ÷¯¨õ@µSo š‚®îʳ›™^^Ù›áƒg3ߊ‡B¡,ef÷e6ø^è“¥Ô#ô)^Š�ry5—¿¿ü÷e©ÿGc/©ØËßþýåŸwù/.].û�—û�—_ó%Ùpùño—ZÍŘË�¿üùm17ó¶ØÛÕ¿-îVÿx|·«}["$¨�oõgÁWïPxÇÇ�? uó øˆ¬õ·Yà�áBéƬj즂q·kz3þfW®”Õg.qL<ÇNFK¦ƒM jb§&*†‚ùão}÷ÿ]ü–.L„ÕZoÿòã÷/�/¨
Fitur-Fitur Pada Mesin Milling
Mesin Milling (Frais) awalnya dioperasikan dengan cara manual. Biasanya operator harus memakai kombinasi mesin menggunakan alat berbeda untuk proses pekerjaan produk atau bagian yang kompleks. Selain itu, mereka juga harus memakai berbagai opsi pengaturan dalam satu mesin untuk menyelesaikan proses pekerjaan.
Melalui kemajuan teknologi, berupa kontrol CNC serta penukar alat potong otomatis, fleksibilitas, efisiensi serta kecepatan lebih baik bisa dicapai. Meskipun untuk part mesin yang lebih sukar atau rumit. Pembacaan digital maupun sistem pengukuran pun sudah meningkatkan akurasi proses pemesinan CNC.
Panduan Penting Mesin Milling (Frais) CNC
Mesin milling (frais) CNC biasanya digunakan di berbagai perusahaan manufaktur; mulai dari industri otomotif, pengiriman, kedirgantaraan, pemompaan minyak, pemurnian, manufaktur FMC dan sektor rekayasa presisi.
Mesin Milling (Frais) disebut juga sebagai CNC Machining Centers, yakni sebuah mesin yang lebih andal dan canggih; bisa beroperasi di beberapa sumbu. Pasalnya mesin ini bisa dilengkapi oleh pengubah alat otomatis, penukar palet; sistem coolant yang canggih serta perangkat lunak canggih dalam meningkatkan akurasi dan efisiensi proses pemesinan.
Cara Kerja Mesin Milling (Frais)
Prinsip umum pada machining center CNC atau mesin milling ialah bagian yang akan dikerjakan nantinya dicekam di meja mesin. Di mana bagian tersebut bisa dicekam di atas meja secara langsung atau dilakukan penahanan di tempat oleh fixture atau ragum.
Spindle atau poros termasuk alat pemotong selanjutnya diposisikan dalam keadaan horizontal atau vertikal. Melalui konfigurasi tersebut; biasanya alatnya bisa mencapai berbagai macam posisi dari X-Y-Z dalam benda kerja serta memulai tindakan pembentukan dan pemotongan.
Ketika melakukannya, bagian-bagian atau benda kerja bisa diposisikan, dipindahkan; dipasang pada meja kerja dari arah linear menuju arah poros menggunakan alat pemotong. Sehingga memungkinkan material dapat dipotong atau disingkirkan sesuai bentuk yang Kamu inginkan pada bagian mesin.
Perbandingan Mesin Milling CNC dan Manual
Dunia fabrikasi tentunya sangat erat kaitannya dengan mesin industri, karena untuk menghasilkan suatu material industri dibutuhkan proses manufaktur yang tentu saja membutuhkan bantuan mesin seperti untuk melubangi plat, membuat lekukan pada besi, menghaluskan sisi material, dan masih banyak lagi.
Salah satu jenis mesin yang paling sering digunakan adalah mesin milling. Mesin ini dipakai untuk proses pembuatan material yang memiliki bentuk dasar balok. Jika dilihat dari sistem operasinya, ada 2 jenis mesin milling yaitu manual (Konvensional) dan otomatis (CNC Milling).
Mengenal Mesin Milling (Frais)
Mesin milling (Frais) CNC merupakan alat pemotong yang biasanya dioperasikan menggunakan mesin yang telah diprogram oleh sistem CNC (Computer Numerical Control); untuk memotong atau menyingkirkan material pada benda kerja dengan akurat.
Adapun hasil akhir proses pemesinan itu sendiri ialah produk atau part yang dibuat memakai software CAD (Computer Aided Design). Biasanya mesin ini dilengkapi oleh spindle atau poros utama serta 3 sumbu linear yang memindahkan atau memposisikan bagian tertentu yang dikerjakan.
Pada umumnya mesin milling biasanya memakai proses pemotongan bahan yang dinamakan milling atau pemesinan. Adapun proses milling (Frais) akan melibatkan pemosisian pada sepotong material pra bentuk ke dalam perlengkapan yang nantinya dipasang ke dalam platform pada mesin milling.
Selain itu, mesin milling juga seringkali dipakai untuk part-part mesin yang bersifat tidak simetris dilihat berdasarkan sudut pandang aksial. Part-part tersebut mempunyai kontur atau lengkungan permukaan unik; sehingga kemungkinan membutuhkan kombinasi penguliran dan pengeboran, slot, alur, ceruk, kantung, serta lubang dalam pengerjaannya.
Selain itu, mereka juga bisa membentuk bagian pada perkakas dalam proses manufaktur yang lainnya; seperti untuk pembuatan cetakan dengan relief 3D.